
HINDARKAN INDONESIA DARI KRISIS AIR BERSIH
DAN
TARGET SDGs (Sustainable Development Goals) 2030
By
: Riva Demiati
Indonesia
merupakan sebuah negara yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan.
Indonesia juga merupakan sebuah negera yang memiliki kekayaan alam yang
melimpah. Tidak hanya dalam bidang
sumber daya alam (SDA), Indonesia juga memiliki potensi pada sumber daya
manusia (SDM).
Hal
ini membuat Indonesia tak kunjung lepas dari permasalahan. Karena setiap hamparan
sumber daya alam tidak lagi menjadi berkah melainkan sebuah maut yang
menakutkan. Telah dinyatakan dalam konteks ekonomi bahwasanya kelimpahan sumber
daya alam suatu negara akan menjerumus negara tersebut kedalam jurang
kemiskinan yang mendalam. Atau biasa dikenal dengan istilah resources curse hypothesis atau
hipotesis kutukan sumber daya alam.
Seperti
yang kita ketahui Indonesia dikenal dengan negara yang ketersediaan air yang
melimpah. Tapi faktanya sekarang Indonesia mengalami krisis utama masalah air bersih
dari tahun ke tahun. Padahal 6 % persediaan air dunia atau 21 % dari persediaan
air Asia Pasifik dimiliki oleh Indoensia.
Krisis
air bersih di Indonesia dapat kita lihat dari kondisi air yang digambarkan
berdasarkan kualitas atau mutu air dan ketersediaan air yang ada di Indonesia.
Ketersediaan ini berhubungan dengan berapa banyak air yang dapat kita
mamfaatkan dibandingkan dengan kebutuhannya.
Padahal
Indonesia memiliki 500 danau dengan danau toba sebagai danau terluas yang
dimiliki Indonesia dengan luas lebih dari 110 ribu hektar. Kemudia Indonesia
juga diperkirakan memiliki volume air 308 juta meter kubik. Dari data ini Indonesia
tidak terbantahkan sebagai negara yang kaya akan ketersediaan air.
Kerjasama dalam pemberantasan air
bersih
Menurut
The Water Dialogues Indonesia menyatakan air adalah unsur
terpenting bagi kehidupan manusia. Kualitas air yang baik dan kuantitas yang
cukup sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia. Begitu pentingnya
air, telah menjadikan akses terhadap air bersih sebagai hak asasi manusia.
Akses terhadap air bersih juga menjadi salah satu target dari Millenium
Development Goals (MDGs) yang harus dicapai pada tahun 2015 yang ditandatangani
oleh 189 negara termasuk indonesia pada tahun 2000.
Namun
faktanya masih banyak masyarakat Indonesia yang masi mengalami krisis air
bersih. Menurut DETIKNEWS.COM menyatakan sebanyak 578.589 kepala keluarga di Indonesia
mengalami dampak kekeringan yaitu kekurangan air bersih. Jumlah terbesar
dialami di Nusa Tenggara Barat (NTB) sejumlah 283.333 kepala keluarga.
Dengan
keadaan yang begitu mendesak alangkah baiknya jika pemerintah lebih
memperhatikan dan memperdalam kerjasama dengan pihak pihak swasta dalam
menyediakan air bersih untuk masyarakat indoensia. Mengingat air merupakan lambang
kehidupan bagi masyarakat indoensia.
Indonesia mengatasi air bersih
Berdasarkan
kondisi air yang tersedia di Indonesia, potensi sebagai negara yang kaya akan
air tidak mampu menghindarkan Indonesia dari krisis air bersih. Setiap kali
musim kemarau tiba Indonesia selalu mengalami masalah yang sama yaitu
kelangkaan air bersih. Akibatnya beberapa provinsi mengalami kekurangan air
bersih. Seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Bali dan
lain lainnya (tribunnews.com). Herannya, ketika musim penghujanpun Indonesia
masih mengalami krisis air bersih yang kerap kali menimbulkan banyak masalah
baru.
Krisi
air bersih di Indonesia membuat sebagian besar penduduk indonesia mengonsumsi
air yang tidak layak minum. Menurut United
states Agency for International Development (USAID) dalam laporannya (2007)
menyebutkan penelitian di berbagai kota di Indonesia menunjukkan hampir 100
persen sumber air minum kita tercemar oleh bakteri E-Coli dan Coliform.
Untuk
mengatasi masalah ini, ada beberapa upaya yang dapat menyelamatkan lingkungan Indonesia
termasuk didalamnnya sumber sumber air, yang harus dilaksanakan secara
terintekgrasi dan berkelanjutan.
Solusi
yang tepat untuk mengatasi krisis air bersih dapat dilakukan dengan cara
pemerintah membangun peraturan khusus yang tidak boleh di langgar untuk
penghematan atau penggunaa air, menguatkan sanksi atau hukuman yang diberikan
kepada orang orang yang menebang pohon sembarangan, menerapkan penanaman pohon
di area pendidikan sebagai ekstrakulikuler diseluruh indonesia dimulai anak
anak TK sampai siswa SMA, setiap satu orang merawat satu pohon sampai dia
selesai dari sekolah tersebut. Karena selama hidupnya pohon dapat menghasilkan
250 galon air. Kemudian pemerintah mulai membangun tempat penampungan air untuk
menampung air air hujan sehingga air dapat dimamfaatkan saat musim kemarau
datang. Kemudian pergunakan air laut, atau bentuk pengembangan desalinasi untuk
mengolah air asin atau air laut menjadi tawar. Mengurangi pencemaran air baik
dari limbah rumah tangga, industri, pertanian maupun pertambangan. Dan yang
terakhir jangan lupa untuk melestarikan alam.
Dengan
begitu mulai saat ini kita semua wajib melakukan pemulihan krisis air bersih
ini dengan cepat, terintegritas, berkelanjutan dan sesegera mungkin kecuali
memang kita menikmati dan bangga atas krisis air yang terjadi di negara kaya
akan air ini.
Diakhir
tulisan ini, penulis berharap, indonesia 20 tahun mendatang akan menjadi negara
yang hebat dan bebas dari krisis air bersih. Insyallah dengan izin Alah,
dukungan para pemerintah dan elemen masyarakat. Indonesia hebat, tidak
mustahil. Maka saatnya krisis air bersih menjadi pembahasan utama untuk
pemerintah.
Riva Demiati,
Siswi SMAS Sukma Bangsa Lhokseumawe, Aceh.
Referensi
:
Numpang promo ya Admin^^
ReplyDeleteajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add Whatshapp : +855969190856